Delegasi Parlemen Inggris Tanyakan Perkembangan HAM di Indonesia
Sejumlah anggota Komisi III DPR saling bertukar pikiran dengan delegasi Parlemen Inggris. Isu yang dibicarakan cukup beragam diantaranya persoalan HAM dan Terorisme.
"Kita menjamin Hak Asasi Manusia di Indonesia,namun kita masih ada masalah terkait persoalan akses dan kontrol terhadap SDA,"Ujarnya anggota DPR dari PDIP Eva Sundari, kepada delegasi Parlemen Inggris yang dipimpin oleh Anne Mcguire, di Gedung Nusantara II, Selasa, (26/6).
Menurutnya, saat ini Polri memiliki 10 komitmen termasuk komitmen pemberantasan korupsi, dan melaksanakan standar pelayanan prima."Ini sangat kita apresiasi, bahkan bagi kepala polisi yang tidak dapat menjalankan komitmen tersebut akan dicopot,"terangnya.
Menyinggung kasus Ahmadiyah, paparnya, memang sangat disesalkan dapat terjadi persoalan ini, dan kita menyesalkan tindakan Kepolisian dalam memproses hukum dan dakwaan terkait kasus ini."Untuk perbaikan kami sedang memperbaiki KUHP dan KUHAP demi perbaikan hukum kedepannya,"ujarnya.
Sementara Adang Daradjatun (F-PKS) mengatakan, era reformasi persoalan hak asasi menjadi perhatian utama bangsa Indonesia dan hal ini mencerminkan Indonesia sangat berkomitmen terhadap penegakan HAM. "Komnas HAM memiliki peran utama dan kita memprioritaskan budgetingnya lembaga itu pada tahun 2013 nanti,"paparnya.
Terkait konflik sosial, Sekarang ini persoalan akar budaya sering dimunculkan dalam perkembangan konflik sat ini, karena itu DPR ingin pemerintah menjadi penengah artinya jangan sampai masyarakat kecil merasa ditindas oleh Perusahaan besar.
Pada tempat terpisah, Ketua BKSAP Surahman Hidayat menegaskan, Indonesia sangat peduli terhadap persoalan HAM. "Konstitusi RI menegaskan jaminan Hak asasi tersebut serta UU lainnya selain itu, umat Islam mendukung kebebasan HAM di Indonesia,"katanya. (si)/foto:iwan armanias/parle.